Senin, 30 Desember 2013
36 Jam Tanpa Mandi !
SEBUAH cerita perjuangan mencapai lokasi Maha Vihara Mojopahit terlontar dari beberapa kontingen provinsi yang menempuh perjalanan darat dari daerah asalnya menuju Jawa Timur. Beberapa di antaranya adalah Bandar Lampung, Bangka Belitung, Jawa Barat hingga beberapa provinsi lainnya.
Bayangkan saja, mereka berada dalam bus selama belasan jam hingga puluhan jam. Misalnya seperti Bangka Belitung yang menghabiskan waktu selama 23 jam, Jawa Barat menghabiskan waktu 24 jam, bahkan Lampung mencapai 36 jam.
Spot-spot Favorit Pengundang Turis di Maha Vihara Mojopahit
MENGUNJUNGI Maha Vihara Mojopahit merupakan salah satu pengalaman yang tidak terlupakan. Meski letak Vihara tidak jauh dari jalan raya, namun suasana pedesaan yang guyub dan sepi masih terasa. Keramaian memang hadir dari sejumlah peserta STKN (Sarahsehan dan Temu Karya Nasional) 2013, namun di luar itu, kondisi dekat Vihara ini tidak begitu ramai. Hanya beberapa kantin berjejeran berada di sekitar depan gerbangnya.
Saat mulai memasuki kawasan dalam Maha Vihara Mojopahit ini, suasana asrinya cukup terasa dengan beberapa pohon rindang yang tumbuh dengan suburnya. Belum lagi beberapa tanaman hias yang tertata rapi di penjuru vihara. Berikut ini kami rangkum beberapa spot menarik yang bisa dinikmati di Maha Vihara Mojopahit :
Minggu, 29 Desember 2013
COMPETITION REPORT : Persaingan Sengit Lomba Cepat Tepat STKN 2013 dalam Meraih Tiket Menuju Final
HARI pertama penyelenggaraan lomba STKN (Sarahsehan dan Temu Karya Nasional) 2013 akhirnya dimulai pada Minggu (29/12) pagi. Pada pukul 08.30 WIB diselenggarakan Lomba Cepat Tepat (LCT). Masing-masing kontingen lain yang bukan merupakan peserta pun ramai menempati ruangan perlombaan. Tidak semua seluruh provinsi mengikutkan perwakilannya. Biasanya terdapat 5 sampai 6 provinsi yang tidak mengirimkan perwakilannya. Misalkan karena terkendala jumlah kontingen atau faktor lainnya.
Untuk Lomba Cepat Tepat, setiap kontingen provinsi berhak mengirimkan satu regu peserta yang terdiri dari 3 orang peserta. Batas usia peserta sendiri berkisar antara 15 hingga 20 tahun (sesuai KTP/Kartu Pelajar). Setiap regu terdiri dari 1 orang Juru Bicara dan 2 orang Pendamping. Dewan Juri terdiri dari Quiz Master (Penanya Soal), Pengamat Waktu & Bel, dan Juru Nilai.
Sabtu, 28 Desember 2013
Menguak Asal Usul Maha Vihara Mojopahit di Trowulan
SAMBUTAN dari seluruh peserta STKN 2013 begitu besar
saat Bhante YA. Viriyanadi Mahathera memasuki hall utama tempat terselenggaranya kegiatan utama acara besar ini.
Masing-masing peserta dibagikan paper yang berisi penelusuran jejak yang
menguak sejarah Kerajaan Mojopahit.
Bhante YA. Viriyanadi Mahathera pun mulai
menceritakan tentang masa-masa kejayaan
Kerajaan Mojopahit hingga saat-saat keruntuhannya. Pada tahun 1336 Ratu Tribhuwana
Wijayatunggadewi mengangkat Gajah Mada
sebagai Patih Mojopahit. Di saat pengangkatan inilah Patih Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang termashur
itu. pada sumpah itu dia berjanji akan mendirikan sebuah kemaharajaan dengan
menyatukan Nusantara. Dan memang terbukti semasa pemerintahan Tribhuwana
Wijayatunggadewi bersama Patih Gajah Mada,
Mojopahit tumbuh berkembang menjadi kerajaan yang sangat besar.
Dahlan Iskan Mendapatkan Keajaiban dari Doa 1000 Umat Buddha di Surabaya Saat Lakukan Operasi Transplantasi Hati
SETELAH berbagi pandangan mengenai sukses, Bapak
Dahlan Iskan berbagi pengalamannya dekat dengan maut. Beliau mengutarakan jika
dirinya mencari donor hati hingga ke Negeri Tiongkok di saat dirinya divonis
dokter jika hidupnya tinggal 6 bulan lagi. Pada bulan keempat, akhirnya mendapatkan
anatomi hati yang cocok dari pemuda usia 21 tahun yang baru saja meninggal.
Saat itu 1000 umat Buddha di Surabaya mendoakan
beliau selama 8 jam. Mereka tidak berhenti mendoakan Bapak Dahlan Iskan hingga
operasinya selesai. Dengan penuh rasa
haru dan syukur, beliau melanjutkan ceritanya saat menjalani operasi.
Ditanya Peserta STKN 2013 Mengenai Tentang Kesuksesan, Ini Jawaban Dahlan Iskan
Selesai melaksanakan senam pagi Bapak Dahlan Iskan
membagikan cerita dirinya sewaktu kecil.
Bapak Dahlan Iskan hidup di pelosok pedesaan sewaktu masih kecil. Beliau
bahkan tidak punya cita-cita sewaktu kecil. Tapi beliau menganggap jika dirinya
beruntung karena tidak mempunyai cita-cita itu. Karena dengan demikian, saat
berjalan lurus dan menemukan tembok membentang,
penulis buku “Ganti Hati” ini dapat berbelok dan mencari jalan lain.
“Zaman sekarang sudah berbeda dengan masa saya dulu.
Saat sekarang, seseorang harus punya cita-cita, namun cita-cita tersebut
haruslah realistis dan logis.” Komentar Bapak Dahlan Iskan lagi. “Saya di sini
dalam posisi tidak memberi nasihat. Seperti yang sudah saya tekankan, masa muda
saya berbeda dengan masa muda Anda. Perbedaannya ini sangatlah jauh. Jadi jika
saya diminta memberi nasihat lebih jauh, rasanya tidak akan sesuai lagi.
Intinya, teruskan saja cita-cita kalian.”
Senam Pagi Bersama Menteri BUMN di STKN 2013
Rangkaian acara hari sabtu (28/12) di buka dengan pengumpulan para
peserta di hall yang telah disediakan
oleh panitia sekitar pukul 05.30 WIB. MC (Master
of Ceremony) yang hadir pun meminta seluruh peserta berdiri dalam rangka
menyambut Menteri BUMN, Bapak Dahlan Iskan. Saat memasuki ruangan hall pun
Bapak Dahlan Iskan datang dengan menghantarkan seruak senyuman kepada
semua peserta, selanjutnya acara berlanjut pada senam pagi yang memang telah
diberitahukan pada malam sebelumnya.
Senam dimulai dengan pemutaran lagu SKJ yang
biasanya dilakukan oleh anak-anak sekolah. Antusiasme peserta untuk mengikuti
senam pagi ini sangat besar. Walau tidak hafal dengan semua gerakan yang ada,
peserta tetap bergerak dengan gayanya masing-masing. Beberapa pemutaran lagu
senam lainnya meliputi berbagai lagu daerah, lagu theme bola sampai dengan lagu dangdut koplo “Di Reject” yang
dipopulerkan oleh Jenita Janet.
Pembukaan STKN 2013 Tampilkan Potret Keragaman Budaya dari 23 Provinsi di Seluruh Indonesia
Pembukaan acara Sarahsehan dan Temu Karya (STKN)
2013 berlangsung di hall utama di
Maha Vihara Mojopahit Jawa Timur. Acara ini dibuka dengan meriah saat perwakilan
seluruh kontingen di Indonesia berdiri berderetan menyambut seluruh tamu yang datang.
Uniknya lagi, seluruh perwakilan kontigen yang terdiri dari putra dan putri ini
mengenakan pakaian adat dari
masing-masing daerah mereka. Sehingga keragaman budaya Indonesia terasa
menyeruak dan melebur menjadi satu dalam ajang rutinan setiap dua tahun sekali
ini.
Acara dibuka dengan sebuah tarian bertajuk Tari
Bedoyo Puji Sesanti yang dibawakan secara apik oleh Sanggar Tari Bagaskara.
Tarian ini mempunyai filosofi menyatunya harmoni semesta, manusia dan juga
alam. Alunan music yang mengiringi tarian ini terdengar sedikit mistis, karena
memang pada zaman Mojopahit terdahulu ditarikan dengan tujuan tolak bala dan
ditarikan juga untuk menyambut tamu agung.
Jumat, 27 Desember 2013
"STKN 2013", Ajang Temu Karya Muda-Mudi Buddhis Seluruh Indonesia
STKN (Sarasehan dan Temu Karya Nasional) merupakan ajang pertemuan seluruh sekber Buddhis di Indonesia. STKN merupakan ajang rutin yang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali. Pada tahun 2013 ini, STKN digelar di Jawa Timur, Mojo Agung, Kabupaten Mojokerto, Jl. Candi Brahu I, Trowulan Indonesia.
Mengutip dari situs resmi sekber Sumatera Selatan, Sekber PMVBI
berdiri pada 12 Juli 1981 dengan nama awal Sekber GMBI (Generasi Muda
Buddhis Indonesia) bertepatan pada Sarasehan II dan kemudian menjadi
Sekber PMVBI pada sarasehan IV. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sekber disusun pada Sarasehan IV dan disahkan 24 Mei 1985 oleh Sangha Agung Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)